Bandung, Asatunet.com - Sebuah insiden kereta api yang mengenaskan terjadi di Cicalengka, Kabupaten Bandung, melibatkan KA Turangga dan KA Bandung Raya pada Jumat pagi, 5 Januari 2024, sekitar pukul 06.00 WIB.
Tragedi ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia, termasuk sang masinis, asisten masinis, dan pramugara KA Turangga.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo, mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi di lintasan tunggal antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka KM 181. "Kami masih berusaha mengevakuasi seluruh penumpang, dengan alat berat yang sudah diterjunkan untuk membantu proses evakuasi," terang Ibrahim.
Joni Martinus, VP Public Relations PT KAI, mengungkapkan bahwa KA Turangga memiliki 9 gerbong, sedangkan KA Bandung Raya memiliki 7 gerbong. "Ada 16 gerbong yang terlibat dalam kecelakaan ini dari arah berlawanan," jelas Joni.
Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo, menginformasikan bahwa masinis dari kedua kereta masih terjebak dalam gerbong setelah kecelakaan.
Manajer Humas KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanepi, menambahkan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan KA Turangga dan KA Komuter Bandung Raya, yang terjadi di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur. "Tim KAI sedang bekerja keras di lokasi untuk memastikan keselamatan semua penumpang," jelas Ayep.
Kecelakaan ini menarik perhatian serius dari otoritas setempat dan PT KAI, terutama terkait keselamatan penumpang dan penyelidikan penyebab kecelakaan.
Untuk menjamin keamanan penumpang dan kelancaran operasional kereta lainnya, PT KAI telah mengirim tim evakuasi dan alat berat. "Kami fokus pada keselamatan semua penumpang dan berupaya agar jalur KA dapat segera dilalui kembali," ungkap Joni.
Penyelidikan mendalam masih dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tragis antara KA Turangga dan KA Bandung Raya ini.