Lamongan, asatunet.com - Berkolaborasi dengan semua pihak sebagai bentuk wujud untuk mencapai pembangunan inklusif. Itulah tema yang diusung dalam acara puncak Hari Jari Lamongan (HJL) ke-453 yang diawali dengan upacara pembukaan Selubung Pataka Lambang Daerah di Gedung DPRD Kabupaten Lamongan, Kamis (26/5) pagi.
Selubung Pataka Lambang Daerah dan pemasangan Oncer Sesanti secara eksklusif diarak 160 personil marching band dari SMAN 5 Taruna Brawijaya, menuju Pendopo Lokatantra. Hingga pada cak upacara pembukaan tersebut, ditutup dengan Penyemayaman Lambang Daerah dan Pasamuan Agung dalam rangka HJL ke 453 di Pendopo Lokatantra.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan, peringatan HJL ke-453 merupakan momentum untuk berkolaborasi mewujudkan pembangunan inklusif mencapai kejayaan Lamongan.
Optimisme kolaborasi untuk dapat mencapai pembangunan inklusif ini dikatakan Pak Yes (sapaan akrab Bupati Lamongan), sudah terbukti dengan capaian Kabupaten Lamongan menjadi pertama kali di Indonesia level satu dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Kolaborasi ini kita jadikan tema di Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-453 ini, supaya menegaskan bahwa saat ini saatnya berkolaborasi, pemerintah tidak bisa sendirian tanpa dukungan forkopimda, tokoh masyarakat maupun masyarakatnya sendiri," tutur Yuhronur.
Capaian tersebut, tambah Yuhronur, sebagai bukti keberhasilan penggunaan pendekatan kolaborasi sebagai model pemerintahan Kabupaten Lamongan. "Ini sudah terbukti berhasil di Lamongan, sehingga pendekatan kolaborasi bisa kita jadikan model untuk memerintah Kabupaten Lamongan," jelasnya.
Mengingat Lamongan berpotensi di berbagai sektor, masih menurut Yuhronur, kolaborasi tersebut harus dilaksanakan dengan semangat untuk menyelesaikan krisi yang ada.
"Mari kita tetap semangat, karena persoalan krisis ini bukan permasalahan yang hanya ada di Lamongan saja, tapi ini persoalan seluruh masyarakat dunia. Jadi kita harus tetep semangat. Apalagi kita (Lamongan), punya potensi yang sangat luar biasa ini," ujarnya.
Meski demikian, pihaknya juga mengakui bahwa dalam satu tahun kepemimpinannya masih adanya stagnan dalam infrastruktur selama menjabat.
"Setelah saya dilantik bersama Pak Kyai Rouf, selama satu tahun ini masih stagnan belum ada pembangunan infrastruktur fisik. Insyaallah ditahun ini, akan dimulainya infrastruktur jalan yang tadi diambil dari skema pinjaman daerah," ucap orang nomor satu di jajaran Pemkab Lamongan.
Sementara itu, dalam rangka percepatan dan akselerasi jalan jalan akan segera di bangun, meskipun keadaan finansial (APBD) masih terbatas.
"SWTKita sudah hampir 2-3 tahun ini kita tidak ada pembangunan jalan, ditambah dengan kondisi cuaca ekstrim sehingga mempercepat kerusakan jalan. Di tahun ini akan ada 41 ruas jalan yang hari ini sudah diumumkan pemenang lelangnya, dan mudah-mudahan ini segera teratasi masalah infrastrukturnya," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan kembali bahwa dana Rp 250 Miliar yang dicanangkan untuk pembangunan jalan, Rp 50 Miliar akan digunakan untuk pembebasan tanah.
"Ini untuk melanjutkan ringroad utara, Insyaallah, karena saya tidak ingin mendahului tapi ini akan segera dibangun dengan syarat tanahnya semua sudah terbebaskan," tutur Yuhronur.
Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Pak Yes untuk terus mencapai pembangunan inklusif. "Sebenarnya, Kita (Lamongan, red) lebih cepat pertumbuhan ekonominya yang reborn, kemarin kita -2,65 dan sekarang kita sudah reborn menjadi 3,43. Ini dapat kita capai dengan modal sosial, etos kerja, jadi tidak lama-lama. Dengan kekuatan kita yang ada kita punya UMKM, Pertanian, dan sebagainya ini dapat mempercepat pembangunan inklusif," pungkasnya.
Editor : Yudi