Jakarta, Asatunet.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi bahwa ada pegawai yang terlibat dalam perjudian online. Namun, Juru Bicara Tessa Mahardhika mengungkapkan bahwa dari 17 orang yang dilaporkan bermain judi online, sebagian dari mereka bukanlah pegawai KPK.
"Penelusuran awal oleh Inspektorat menemukan ada beberapa nama yang bukan pegawai KPK," ujar Tessa, Selasa (9/7/2024).
Tessa menjelaskan bahwa Inspektorat masih terus mengumpulkan bukti-bukti terkait laporan tersebut. KPK, tambahnya, dalam berbagai kesempatan telah mengingatkan seluruh pegawai mengenai dampak dan bahaya praktik perjudian online.
"KPK sepakat untuk memberantas dan memitigasi agar praktik tercela ini tidak menjalar ke lebih banyak pihak," kata Tessa.
Informasi mengenai 27 pegawai KPK yang terlibat dalam perjudian online pada 2023 awalnya dilansir oleh Tempo. Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango, membenarkan laporan tersebut.
"Iya, tapi ternyata sebagian bukan lagi di kami, sudah berhenti," kata Nawawi kepada media tersebut, kemarin.
Jumlah deposito yang digunakan untuk berjudi oleh 17 pegawai tersebut mencapai Rp 115 juta. Mereka tercatat melakukan 714 transaksi dengan nominal mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 70 juta.
Menurut Nawawi, para penjudi dari kalangan KPK tersebut termasuk sopir dan petugas keamanan.