Lamongan, Asatunet.com – Menyambut Indonesia Emas 2045, Pemkab Lamongan getol menggaungkan program pembelajaran berbasis digital untuk membentuk pelajar berkarakter yang melek tehnologi.
Bukan tanpa alasan, meski pendidikan di Lamongan terus berinovatif melalui berbagai program, seperti digital school, mulai dari presensi kehadiran hingga pengawasan pembelajaran. Target itu menjadi salah satu prioritas Yuhronur Efendi.
Buktinya, Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Biyanto bersama Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi meluncurkan program pembelajaran Science, technology, engineering, art dan mathematics (STEAM).
Sasaran utama adalah, di SMP Negeri 1 Lamongan. Dengan menggunakan pembelajaran tersebut, diharapkan anak akan mampu mengatasi sebuah masalah dengan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan hubungan pengetahuan dan ketrampilan science.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi yang akrab disapa Pak Yes, mengatakan bahwa karakter anak menjadi penting ditengah cepatnya kemajuan teknologi. Dimana harus bisa menciptakan karakter yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi.
"Kita harus bisa adaptif dengan adanya transformasi digital. Tantangan bagi kita adalah mampu menjawab tantangan transformasi digital," tutur orang nomor satu di Kota Soto ini.
Menurutnya, poin penting dalam membentuk karakter anak yang melek tehnologi dibutuhkan kolaborasi antara orang tua sebagai madrasah pertama anak, sekolah, lingkungan masyarakat dan media.
"Saat ini semua anak sudah mengenal gadget, tugas kita adalah kolaborasi agar anak bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Salah satunya sudah dilakukan SMP N 1 Lamongan hari ini," terang Yuhronur.
Dalam kesempatan itu, Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Biyanto, menyebut bagaimana pentingnya Artificial Intelligence (AI).
"Tehnologi Artificial Intelligence (AI) memang sebuah tantangan bagi dunia pendidikan, namun cara kita mengatasinya adalah harus menjadikan AI sebagai media memperluas jangkauan dan pengetahuan," pinta Biyanto.